Kumpulanpuisi Chairil Anwar terbaik dan yang terkenal tentang cinta, agama, doa, persahabatan, pahlawan, guru dan maknanya 2022. Puisi Ke 39 : Merdeka (Chairil Anwar) 14 Juli 1943. Aku mau bebas dari segala Merdeka Juga dari Ida. Pena dan penyair keduanya mati, Berpalingan! Puisi Ke 48 : Buat Album D.S, (Chairil Anwar) 1946.
Seorangmati Seorang hidup Seorang lagi mati Seorang lagi hidup Indonesia (katanya) merdeka Dijajah tidak lagi Diperbudak tidak lagi Menderita tidak lagi Indonesia (katanya) merdeka Atau hanya sebatas frasa Menjelma makna Kicau tak bersuara? Indonesia (katanya) merdeka Tawa tak mencapai mata Rangkak pandang celah tebal saku jas dewan
Didalam puisi berisikan lirik, irama, ritme dan rima dalam setiap baris. Bagi kamu yang sedang mencari contoh puisi, bisa melihat di artikel ini. Merdeka atau mati demi mengusirpara penjajah di IndonesiaWalaupun memakai senjata bambu runcingdapat dimenangkan karena kegigihanmu.
merdekaatau mati bukan hanya sekedar semboyan. realita sekarang jurang kemiskinan di atas tumpukan emas dan berlian jutaan mulut menganga lapar, ngeces puisinya bagus bagi pelajar atau pecinta puisi.. salam kenal dan salam sukses gan.. Balas Hapus. Balasan.
Vay Nhanh Fast Money. Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » 20 Puisi Kemerdekaan 17 Agustus HUT RI Ke-77 Menyentuh Hati Dibaca Normal 10 Menit 20 Puisi Kemerdekaan 17 Agustus HUT RI Ke-77 Menyentuh Hati Apakah kamu sedang mencari contoh puisi kemerdekaan untuk caption postingan kemerdekaan di sosial media atau tampil di perayaan kemerdekaan? 20 Contoh Puisi Kemerdekaan yang Membakar Semangat1 Merdeka Dalam Pandemi Oleh Firoh2 Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani3 Pahlawananku oleh Riza Hidayat4 Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi5 Diponegoro oleh Chairil Anwar6 Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi7 Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi8 Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo9 17 Agustus oleh Anwar10 Mengenang oleh Yuliani Megantari11 Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan12 Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq13 Pahlawan yang Hilang Oleh Anonymous14 Untukmu Pahlawanku Oleh Anonymous15 Kau Melebur Di Sana Oleh Anonymous16 Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu17 Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho18 Hari merdeka oleh Irham Wahyu S19 Kemerdekaan ini oleh Reyhandi20 Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh AnonymousRayakan HUT Kemerdekaan RI dengan Penuh Semangat 20 Contoh Puisi Kemerdekaan yang Membakar Semangat HUT RI selalu kita jadikan momen yang tepat untuk mengenang kembali besarnya jasa para pahlawan, karena mereka rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa. Biasanya para seniman sastra menuangkan rasa terima kasihnya melalui puisi. Karya tersebut pun mereka tulis sepenuh hati agar dapat membangkitkan nasionalisme dan kecintaan pada tanah air pada diri kita semua. Apakah kamu saat ini sedang mencari puisi kemerdekaan terbaik untuk kamu bacakan? atau kamu sedang mencari caption untuk postingan kemerdekaan kamu? Jika demikian, Kamu bisa lihat 20 contoh puisi kemerdekaan ini! 1 Merdeka Dalam Pandemi Oleh Firoh Agustus menyapa Hari kemerdekaan akan tiba Hari kemenangan indonesia Hari berkibar x bendera Hidup Negri ku.. hidup negri ku… Tanah air ku Indonesia Hari kemerdekaan indonesia tahun 2021 Sangat berbeda dari tahun sebelum Saat kedatangan tamu virus corona Kami semua tak bisa merayakan Bersama, Indonesia ku.. Tetap kibarkan benderamu Tegakkan tiangmu ikat benderamu Kibarkan.. kibarkan.. Angkat tangan mu, berikan hormat mu, Indonesiaku merdeka.. merdeka.. dan tetap merdeka 17 Agustus 1945 2 Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani Kobar semangat terus membara Menyulut asa tuk bela negara Berkorban jiwa serta raga Usir penjajah dari tanah air kita Ratusan nyawa pahlawan telah melayang Mereka dengan gagah berani berperang Menebas ketidakadilan walau penuh rintang Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang 17 Agustus kita telah merdeka Perjuangan para pahlawan tak sia-sia Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela Demi melihat generasinya hidup damai sentosa 3 Pahlawananku oleh Riza Hidayat Pahlawanku.. Bagaimana ku bisa Membalas jasa-jasamu Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi Haruskah aku turun ke medan perang Haruskah aku mandi berlumuran darah Haruskah aku tertembak peluru penjajah Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu Engkau relakan nyawamu Demi suatu kemerdekaan yang mungkin Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa 4 Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi Indonesia adalah negara kaya Negara penuh budaya Negara yang selalu jaya Di setiap generasinya Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua Penjajahan di mana-mana Perjuangan melawan penjajah durjana Dengan semangat juang 45 Pertumpahan darah di tanah air Saksi bisu perjuangan bangsa Dengan satu keinginannya Tekad kuat untuk Merdeka! Merdeka, Merdeka, Merdeka! Hari Itu Bangsaku Bahagia 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara 5 Diponegoro oleh Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Padang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati 6 Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi Merdeka harga mati! Merdeka harga mati! Merdeka harga mati! Seruan panglima kepada anggotanya Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya I Gusti Ngurah Rai dengan Puputan Margarana Palagan Ambarawa dengan tumpah darahnya Bekerjasama untuk tanah air kita Merdeka dari para penjajah durjana 17 Agustus 1945 Proklamasi dibacakan Riuh tangis haru dikumandangkan Jatuhnya Jepang dan merdekanya Negara Indonesia Rumusan Pancasila tersusun secara nyata Bukti jadi dasar Negara Indonesia Lambang negara Bhineka Tunggal Ika Saya Indonesia, Saya Pancasila [Baca Juga Kumpulan Ucapan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77] 7 Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi Penjajah melawan Indonesia Peperangan di belahan penjuru Nusantara Bambu runcing senjata utama Memperjuangkan Indonesia merdeka Konon katanya, sepotong roti lebih berharga Soedirman jadi korbannya Pengkhianat bangsa tunduk menggadaikan harga dirinya Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa Indonesia sudah merdeka Kapten Pattimura dengan pedangnya Jenderal Soedirman dengan tandunya Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya Melawan penjajah sebegitu kuatnya Ucapkan syukur kepada Tuhan kita Dengan segala upaya Dengan pertumpahan darahnya Indonesia, sudah.. Merdeka!! 8 Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnya tersimpan darah dan air mata kekasih Aku tahu sudah, di bawahnya terkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kali ibu-ibu direnggut cintanya dan tak pernah kembali Bukalah tutupnya senapan akan kembali berbunyi meneriakkan semboyan Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu. 9 17 Agustus oleh Anwar Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara Cukup beberapa koruptor untuk Menyikat ludes uang rakyat Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan Beberapa politisi memecah belah rakyat Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan Beberapa orang fanatik membenturkan agama Beberapa tangan terselubung merawat prasangka Beberapa preman meresahkan masyarakat Cukup “setitik nila merusakkan susu sebelanga” Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang Dan Selamat Hari Kemerdekaan Saudara sebangsa Selamat Hari Kemerdekaan Mari berbaris membelanya! 10 Mengenang oleh Yuliani Megantari Muak jadi budak Mereka maju dengan penuh yakin Menentang benteng besi bersama Sembilan obor telah menancap di sudut- sudut bumi Bumi yang telah basah Ketika mereka bergegas Di pintu pagi yang cemas Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumi Dentang jam berbunyi detik demi detik Mereka telah pergi Kembali pada cahaya, yang menjadi air Mengalir pada muara yang tak pernah berbatas Kembali pada api, tanah pijakan ibu pertiwi Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udara Merongga dalam kekekalan Bumi telah mencatat nama mereka Pada sebuah puisi yang kurangkai ini Dan terkenang menjadi dongeng anak negeri 11 Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan Hari ini… tujuh belas Agustus Indonesia memperingati hari lahirnya Gema merdeka dikumandangkan Dari segala penjuru negeri ini 77 tahun silam … Indonesia dijajah oleh kaum penjajah Banyak darah ditumpahkan, nyawa dikorbankan Demi untuk satu kata MERDEKA Kini… Indonesia telah merdeka Rakyat dapat tersenyum bangga Sang saka merah putih berkibar sempurna Mengudara di angkasa raya Jayalah Negeriku Makmurlah bangsaku Kau tetap Indonesiaku MERDEKA..MERDEKA..MERDEKA 12 Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq Di bawah kibaran merah putih bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak menekuk, meliuk, menggelora Aku tersimpuh di bawah naungan merah putih yang enggan turun, enggan layu setelah lama badai menghujamnya Mencari pijakan, aku harus bangkit menepis debu yang menggelayutiku menebalkan lagi tapak kakiku ini waktuku berdiri! Tak lagi aku lengah, takkan ini tanah bukan tanah tanpa darah ia terhampar bukan tanpa tangis terserak cecer tiap partikel mesiu di sana Jika pada patahan waktu yang lalu aku bersembunyi, berkarung pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok Aku terhuyung memegang erat tiang merah putih aku memanjat asa, memupuk tekad Indonesia, pegang genggam beraniku! 13 Pahlawan yang Hilang Oleh Anonymous Di mana lagi kau kutemukan keberanianmu Di mana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu Di mana lagi ku temukan sosok sepertimu Wahai pahlawan Beribu hari telah kulalui Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari Namun tak mampu juga kutemukan Sosok pahlawan sejati Kumeniti jalanan penuh duri dan ranjau Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang Dimanakah kan kutemui lagi Sosok sepertimu wahai pahlawanku 14 Untukmu Pahlawanku Oleh Anonymous Cucuran keringat di tubuhmu Darah yang mengalir dalam ragamu Tak patahkan semangat juangmu Untuk meraih harapan, kemerdekaan Tekadmu yang membara Dengan gagah tegap kau berdiri Tak pedulikan rasa sakit Demi sang bumi pertiwi ini Namun… Kini perjuanganmu itu seperti tak berarti Tangisan sedih rakyat kecil menjadi-jadi Korupsipun seperti sudah menjadi tradisi. 15 Kau Melebur Di Sana Oleh Anonymous Kau melebur di sana di permulaan musim gerhana yang terselubung aroma darah dan tanah yang berembun air mata kau melebur di sana kala sang surya mengelupaskan kulit kami hingga kawanan peluhmu yang siaga menghalau kepulan debu yang mengepung dari negeri asing kau melebur di sana saat air bah berlarian memanjati hamparan tanah usang dengan jeritan malang serta busung lapar kau melebur di sana saat air mata telah mengguruh menjadi telaga hingga timba yang kau ayunkan menandaskan kepingan dahaga yang merintih di setiap gigir luka kami 16 Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu Banyak kata untuk negeri Terjujur dari jiwa yang murni Indonesia ada selalu di hati Terucap pesan yang terpatri Persatuan satu harus miliki Jangan pudar karena dari para pembenci Memecah belah negeri Karena ingin kita dikuliti Jatuh bangunnya negeri Ingatlah selalu tertanam di diri Bersatu padu selalu ada di jiwa kami Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini 17 Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho Aku adalah seribu tahun lalu Mencoba melawan semua kalah dan luka untuk kubawa pergi Merenggut semua kalimat asa untuk merdeka Angkasa surya menopang semua deru ombak derita Ringkus habis semuanya! Tanpa ada orang yang tersisa Semua tulisan-tulisan dari penyair terkenal ini Adalah bukti nyata Kalau dulu negara ini menelan jutaan jiwa Sampai merdeka! Saat ini, negara ini dijajah mati oleh pribumi sendiri Bukannya benar pertanyaanku? Sudahi semua pertikaian ini, atau merdeka dua kali? Ringkus peristiwa! Kita merdeka karena kita berbeda! 18 Hari merdeka oleh Irham Wahyu S Sorak gempita Di hari Jumat, 17 Agustus 1945 Merdeka.. Merdeka.. Merdeka.. Teriak rakyat di penjuru Indonesia Alhamdulillah… Syukur… Jawaban doa dari pejuang selama berabad-abad… Bebas… Tak terkekang… Bangkit… Geliat roda kehidupan bangsa… Gelorakan jiwa… Sucikan nurani… Tebalkan tekad… Untuk Negeri tercinta… Terarah… Terukur… Lagu pembangunan Demi kejayaan Indonesia 19 Kemerdekaan ini oleh Reyhandi Kemerdekaan ini adalah usaha Usaha tanpa menyerah para pahlawan Kemerdekaan ini adalah keringat Yang setia mencucur ruah hingga habis Kemerdekaan ini adalah lelah Lelah yang setia menghantui Kemerdekaan ini adalah darah Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai Kemerdekaan ini adalah nyawa Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang Semuanya untuk indonesia Semuanya untuk senyum anak indonesia Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah. 20 Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh Anonymous Demi negeri Engkau korbankan waktumu Demi bangsa Rela kau taruhkan nyawamu Maut menghadang di depan Kau bilang itu hiburan Tampak raut wajahmu Tak segelintir rasa takut Semangat membara di jiwamu Taklukkan mereka penghalang negri Hari-hari mu di warnai Pembunuhan dan pembantaian Dan dihiasi Bunga-bunga api Mengalir sungai darah di sekitarmu Bahkan tak jarang mata air darah itu yang muncul dari tubuhmu Namun, tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu Bambu runcing yang setia menemanimu Kaki telanjang yang tak beralas Pakaian dengan seribu wangian Basah di badan kering pun di badan Yang kini menghantarkan Indonesia Ke dalam istana kemerdekaan. Rayakan HUT Kemerdekaan RI dengan Penuh Semangat Mari kita bersama-sama merayakan kemerdekaan RI dengan penuh semangat. Semoga puisi kemerdekaan yang kamu bacakan pun bisa membuat kita lebih menghargai jasa para pahlawan. Tak lupa, tetaplah memiliki semangat seperti para pahlawan yang telah memerjuangkan kemerdekaan, termasuk semangat menuju kemerdekaan keuangan, ya. Mari kita mulai dengan mengatur keuangan bulanan kita supaya lebih teratur. Caranya, kamu bisa ikuti setiap penjelasan dalam ebook berikut ini. Yuk, download sekarang dan langsung terapkan. Sebarkan ungkapan kebahagiaan dengan puisi kemerdekaan di hari kemerdekaan ini. Bagikan isi artikel informatif di atas untuk menambah inspirasi ketika bertemu sanak saudara dan teman di hari yang bersejarah ini. Merdeka! Editor Ratna Sri H. Sumber Referensi Nurul Fitriana Fauziah. 3 Agustus 2022. 40 Puisi pembakar semangat kemerdekaan menyentuh dan inspiratif. – Dendy Agustiyan, Seorang digital marketer yang terus belajar untuk mengembangkan kemampuannya. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia. Dengan pengalaman sebagai online marketing dan tele marketing. Related Posts Page load link Go to Top
- Berikut kumpulan puisi kemerdekaan menyentuh hati, bisa jadi referensi di malam 17 Agustus Merdeka atau MatiKarya Yamin Darah di tanah tak bertuan menggenangRatusan nyawa melayangBergelimpangan di medan perangMengangkat panji kemenangan Seorang pejuang berteriak lantangGagah berani memegang senjata lawan penjajahDua kata menjadi pilihanMerdeka atau mati Baca Contoh Puisi Kemerdekaan Memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia, Cocok Untuk Malam Tirakatan Tubuh kekar dihujani peluruPenuh lubang di sekujur tubuhDarah bercucuran mereka tetap tegak berdiriSekali lagi lantangkan merdeka atau mati Nah, itulah puisi kemerdekaan yang bisa menjadi referensi Tribunners untuk memeriahkan HUT RI ke-77 yang jatuh pada Rabu 17 Agustus 2022 mendatang. * Bunga Kartikasari Artikel ini telah tayang di dengan judul KUMPULAN Puisi Kemerdekaan Menyentuh Hati untuk anak SD, SMP, SMA Referensi di Malam 17 Agustus Editor winda rahmawatiVideo Production Afif Alfattah PradibtaSumber Tribun Jogja
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Merdeka ituPerjuangan. Wani tok wis. Tidak perlu sambat. Maju terus, pantang pahlawan bangsa telah gugur. Jadi Kusuma bangsa. Untuk kemerdekaan. Saat penjajah ingin kembali, lawan dengan bambu runcing. Bersatu usir penjajah. Bukan mati sia sia. Tapi untuk kejayaan bangsa. Indonesia. Apa yang kau lakukan anak muda? Sekarang? Untuk bangsamu? Banggalah, negerimu telah merdeka. Hargai pahlawanmu. Jaga persatuanmu. Tak perlu perang sekarang. Tak perlu bambu pahlawan bertanya. Mana karyamu. Bukan mana jika tak berkarya. Kau pertaruhkan apa untuk negerimu ini. Anak muda harus berkarya. Untuk kejayaan tanya apa yang diberikan negaramu, tapi tanyalah apa yang kamu berikan untuk negeri ini. Ayo semangat. Bangsa ini butuh anak muda. Yang menggetarkan dunia. Dengan karyanya. Kamu pasti bisaMalang, 7 November 2020Oleh Eko Irawan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan Lihat Puisi Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di masa itu...Di siang hari, kami turunkan bendera-bendera Pada kami yang menyusup demi kibar bendera merah putih!Kami datang tak sendiri, kawan-kawan kami bagai segerombolan yang menyala merah, mempesona berbaju putih demi kemerdekaan yang terenggut oleh kedurjanaan. Kemudian kami mengucapkan Merdeka! Atau mati! Dengan gigih kami berjuang melawanmu hai perenggut kemerdekaan, para pemecah belah persatuan!Selagi bisa, jiwa kami dikandung badan, berjuang tak henti!Dan kini...Oh, jiwa sunyi, mereka bagai tak melihat kami, yang telah berjuang untuk negeri, terhapus oleh gerus zaman bermuka modern. Kami tak pernah menuntut harga, atau ucap selamat, kami hanya ingin menyalakan kembali bara semangat, kepadamu, duhai generasiku. Andai segala yang indah sebagai anugerah dari tangan indahmu, keagungan yang megah, kami ingin nyala semangat perjuangan dulu tetap menyala, dalam sanubari. Perjuangan bukan mimpi, itu nyata, jadikanlah sejarah yang bisa mengendap, titipan bagi negeriku, Indonesia Atau mati! 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
puisi merdeka atau mati